Menyoroti pendidikan di Indonesia, ternyata belum menjadi sesuatu yang terjangkau bagi semua orang. Data Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pula, kenaikan biaya pendidikan adalah salah satu yang paling tinggi yaitu sekitar 10% per tahun. Biaya masuk perguruan tinggi ternama tercatat naik 500%-1000% selama 5 tahun terakhir. Beberapa perguruan tinggi ternama sudah mematok uang masuk diatas Rp 30 juta.
Masalah ini diperparah pula dengan PENURUNAN SUKU BUNGA BANK. Dengan turunnya bunga bank kini menjadi sekitar 4% – 5%, maka pendapatan untuk masyarakat yang berinvestasi di tabungan atau deposito, juga berkurang. Saat ini bunga deposito berkisar antara 5 – 6% dan 9% untuk deposito dengan simpanan diatas Rp 1 Milyar.
Sementara instrumen lain seperti reksadana dan saham menjanjikan nilai investasi yang tinggi (untuk jangka waktu investasi 5-10 tahun) namun masyarakat pada umumnya tidak memiliki keberanian menanggung resikonya. Portfolio keuangan seperti ini pun rentan terhadap penurunan suku bunga, fluktuasi pasar, kondisi sosial politik dan lain-lain.
Jadi sementara BIAYA PENDIDIKAN TERUS NAIK, PENDAPATAN DARI BUNGA BANK TERUS TURUN. Walaupun resiko finansial ini NYATA kita hadapi, ternyata banyak para orangtua yang tidak memiliki rencana finansial jangka panjang. Kebanyakan mereka hanya sekedar mengatur pengeluaran bulanan atau bahkan tidak memiliki perencanaan sama sekali. Kurangnya kesadaran akan perencanaan finansial jangka panjang ini memperbesar resiko terjadinya masalah dalam hal pembiayaan pendidikan.
Berikut ini gambaran seberapa besar potensi resiko ini mungkin terjadi. Mari kita lihat perhitungan sederhana berikut dengan asumsi anak pertama bercita-cita masuk ke UGM fakultas ekonomi dan anak kedua ke UGM fakultas kedokteran umum :
|
Anak Sulung |
Anak Bungsu |
Umur (th) |
5 |
2 |
Jumlah tahun yang dibutuhkan |
13 |
16 |
(Asumsi kuliah di usia 18 th) |
||
Kebutuhan biaya saat ini |
30,000,000.00 |
80,000,000.00 |
Faktor kenaikan biaya (asumsi inflasi pendidikan 10% p.a) |
||
Biaya masa depan |
103,568,000.00 |
367,597,000.00 |
Dana yang tersedia |
– |
– |
Kekurangan biaya |
103,568,000.00 |
367,597,000.00 |
Total biaya yang akan dibutuhkan |
471,165,000.00 |
|
Dana yang harus Anda tabung per tahun mulai saat ini sampai anak usia 18 th |
7,966,769.23 |
22,974,812.50 |
(perhitungan dengan rupiah) |
|
|
Biaya diatas belum termasuk biaya SPP, buku, praktikum, akomodasi, biaya hidup dll, yang jumlahnya bisa lebih dari Rp 80 juta hanya di tahun pertama kuliah. Apabila tidak disiapkan sejak dini, apakah Anda yakin bisa menyediakan biaya sebesar itu pada waktunya?
Resiko lain yang juga harus diperhitungkan adalah resiko sakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan dan kematian. Semua hal ini bisa mengurangi bahkan menghilangkan penghasilan Anda, yang otomatis mengancam rencana pendidikan anak Anda.
Semakin dini Anda mempersiapkan dana pendidikan anak Anda maka pilihan yang Anda miliki semakin banyak, resiko yang Anda hadapi semakin rendah dan jumlah uang yang harus Anda sisihkan semakin sedikit, untuk mencapai target dana yang sama. Yang penting, jangan biarkan pendidikan anak Anda terancam hanya karena Anda tidak mempersiapkannya.
Ditulis dari berbagai sumber. (pen)